Jumat, 12 April 2013

Kita semua bisa mendapatkan keberuntungan.


Alhamdulillah hari ini aku bisa belajar dan memperbaharui database yang ada di kepalaku ini. Aku mendapatkan suatu konsep tentang apa itu keberuntungan.

Apa yang telintas di pikiran kita ketika mendengar kata keberuntungan?
hoki? angka? hewan peliharaan? jimat (mistis nih)? bakat?atau ketika kita menemukan daun semanggi yang jumlahnya 4 helai..? haha tahayul banget ya..
Bahkan ada yang berkata tentang keberuntungan
 "itu mah nasibnya aja yang selalu beruntung."
Kalo ada yang ngomong gitu aku pengen banget bilang, "yaelaahh, Allah ga akan mengubah nasib seseorang kalo orang itu sendiri ga mau berubah. Dia beruntung karena dia selalu update dirinya untuk mengubah nasibnya."

Pasti kita senang dengan yang namanya keberuntungan. Mendapatkan sesuatu yang  diluar ekspektasi dan itu membuat kita sangat senang. Mendapatkan tawaran pekerjaan dari sana-sini, dapat hadiah undian, dapat kesempatan bisa nampil di TV, banyak deh yang  bentuk keberuntungan itu.

Terus apakah keberuntungan itu memang ada? aku ga percaya tuh sama yang namanya keberuntungan.


Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, tentu diadakan Nya jalan keluar baginya, dan memberi rezeki dari pintu yang tidak yang tak di duga - duga olehnya. Barang siapa yang bertawakal kepada Allah, maka Tuhan Allah akan mencukupkan kebutuhannya. Bahkan sesungguhnya Allah pelaksana semua peraturan Nya. Dan Allah juga telah menjadikan segala - galanya serba beraturan".
(Ath Tholaq ayat 2-3)


".... Bertawakallah kepada Allah, hai orang-orang yang berakal, agar kamu beruntung. ( QS. Al-Maidah : 100 )"


Keberuntungan itu ada dan sudah jelas tertulis di Al-Qur'an serta cara mendapatkannya dengan bertawakkal kepada Allah. Saya mendapatkan pelajaran tentang konsep keberuntungan yang dijelaskan guru saya ketika saya kuliah.

Keberuntungan dapat dijelaskan oleh segitiga kapabilitas diatas:

Capability
Capability, yaitu kemampuan/kapasitas yang kita miliki terutama yang bisa bermanfaat bagi orang lain. Sebelumnya, kita harus sadar terlebih dahulu adakah kemampuan didalam diri kita? Jika kita belum menemukannya segera temukan dan asah kemampuan yang kita punya. Semakin banyak kemampuan dan bidang yang kita kuasai maka semakin tinggi pulalah keberuntungan yang kita dapat.

Care
Care, artinya kita peduli dengan kemampuan yang kita miliki. Kemampuan dan kapasitas itu pasti dimiliki setiap orang, namun kita cenderung malas untuk mengasah kemampuan kita, malas untuk mengupdate database-database yang sudah tersimpan di otak kita, malas untuk menggunakan kemampuan yang kita punya. Kalau kemalasan-kemalasan itu terpelihara dengan baik maka kemampuan yang luar bisa milik kita akan tertidur sia-sia. Care adalah kunci membangunkan dan memeliharanya.

Oppurtunity
Opportunity adalah kesempatan. Haha semua orang juga tau oppurtunity itu adalah kesempatan. Tapi kesempatan yang bagaimana?. Ternyata oppurtunity yang dimaksud itu hanya akan  muncul sesuai dengan kemampuan (capability) dan sikap peduli (care) yang kita punya. Mereka berbanding lurus, ketika kita memiliki kemampuan yang melebihi orang lain, makan kita juga akan memiliki kesempatan yang melebihi orang lain.


Cara memperoleh ketiga hal tersebut:

  1. Capability dan Care dapat diperoleh melalui ikhtiar kita menuntut ilmu dan selalu tawakkal kepada Allah. Membersihkan dan memperbaiki diri serta menjadi hamba yang selalu dekat kepada Allah dengan kata lain Hablum minallah. Banyak sekali bentuk hablum minallah yang akan membawa keberuntungan kepada kita. salah satunya dengan bersedekah. "Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah pasti akan menggantinya dan DIA-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya." ~   Q ur'an: Surat Saba': 39   ~
  2. Opportunity sendiri bisa didapat dari kemampun kita berkomunikasi dan bersosialisasi. Ketika kita bisa berkomunikasi dengan baik dan mampu bersosialisasi dengan banyak orang kita akan mendapatkan koneksi-koneksi, link-link, dan jaringan-jaringan. Dari proses komunikasi dan sosialisasi tersebut orang akan tahu kemampuan kita yang nantinya akan mendatangkan banyak peluang bagi kita.
jadi, keberuntungan itu kita yang menciptakan?
Keberuntungan itu Allah yang menciptakan, semuanya atas kehendak Allah. Kita manusia hanya bisa berusaha agar kita selalu dekat dengan keberuntungan.

Alhamdulillah...
Aku sangat bersyukur bisa mengkuti kuliah pada hari itu. Kak syarif, guru saya di kahfi (motivator school), sungguh menyadarkan saya bahwa sebenarnya keberuntungan itu sangat dekat dari saya. Saya jadi semangat untuk mengasah kembali kemampuan-kemampuan yang ada dalam diri saya. Mari kita semua belajar dan terus belajar untuk memperbaiki diri agar jadi lebih baik dan selalu dilimpahi keberuntungan oleh Allah. amiin.






Rabu, 03 April 2013

Akhirnya selesai juga. Study Oriented!

Alhamdulillah


setelah sekian lama berniat untuk membuat blog, tempat untuk bisa menulis, belajar dan berbagi, akhirnya selesai juga. Niatku yang sudah lama terpendam akhirnya bisa terealisasi. Entah apa yang membuatku urung melaksanakan niatku. Koneksi internet? Maknyus. Waktu? banyak sekali. Niat? kan udah dari dulu. Actionnya yang ga ada selama ini. Terkadang aku mikir, "aku selama ini kemana aja? ckckk"



Terus Nama blogku "Study Oriented" bwahaha kereeen. Entah sudah berapa lama aku mikir nama yang tepat untuk blog ini yang akhirnya aku jatuh cinta dengan nama Blog yang aku pakai sekarang. 

Terus kenapa aku pilih Study Oriented?

Secara sederhana orang yang "Study Oriented" adalah orang yang berorientasi kepada proses pembalajaran. Maksud berorientasi sendiri menurutku mengutamakan atau mengarahkan. Saya berpikir hidup ini penuh dengan proses pembelajaran. Mulai dari bayi aja aku udah belajar, malahan study orientednya akut. Mulai dari belajar merangkak. itunya juga dulu sering banget jatuh sampai aku bisa belajar berjalan, bahkan berlari. Terus belajar ngomong. Dari aiou@#$% sampai bisa ngomong dengan lancar.  Semuanya Study Oriented banget menurutku.
Di bangku sekolah TK, SD, SMP, SMA sampai kuliah sekarang kita diberikan berbagai macam pelajaran dan sampai saat ini kita juga masih Study Oriented Banget.

Terus Study Orientednya kita belajar terus sampai jadi kutu buku? nanti jadi ANSOS (antisosial) dong? Organisasi?

wah-wah kalo yang mikir belajar itu cuman baca-baca buku pelajaran itu kurang tepat. Oke, kalau menurut aku semua yang kita lakukan ga lepas dari yang namanya proses pembelajaran. Ini proses pembelajaran yang aku list:


  1. Baca-baca buku pelajaran jelas itu proses belajar. 
  2. Terus punya banyak teman, kita bersosialisasi. Kita disitu belajar mengenal karakter orang lain misal "eh dia itu orangnya baik ya soalnya murah senyum" atau "eh fachri itu orangnya ganteng ya soalnya murah senyum". Kita juga belajar menempatkan posisi di lingkungan teman-teman kita. 
  3. Organisasi.banyak banget yang kita pelajari disini. Bagaimana cara kita mengemukakan pendapat. Belajar untuk menjadi pemimpin dan yang dipimpin. banyak banget deh.
  4. Bermain. Sebenarnya bermain itu hal yang ga usah di ajarin "bakat" menurutku, ga usah diajari juga udah jago. Tapi banyak banget yang di proses pembelajaran yang di ambil dari bermain. Aku contohnya, Main PS (plastation) game RPG . nah proses pembelajaran yang aku dapat, bisa bahasa inggris sedikit-sedikit (dapat banyak vocab, secara semua text yang ada didalamnya pake bahasa inggris).
Study oriented beda dengan yang namanya study only, dia lebih luas dan bisa dimana saja. Saya teringat tentang satu penjelasan yang diberikan kepada saya bahwa "manusia itu tidak suka dengan hal yang monoton, oleh karena itu perbaharuilah data yang kamu punya. caranya? dengan belajar". Belajar merupakan proses "upgrading" supaya bisa menjadi lebih baik oleh karena itulah saya, Fachri Ahmad, sangat Study Oriented.




Wah, fachri orangnya belajar terus? Pintar dong dia? ganteng dong dia?

Amiin kalau ada yang mikir seperti itu. Tetapi, justru sebaliknya. Saya masih kurang ilmu, makanya masih harus banyak belajar. Orang yang berilmu juga memiliki nilai lebih dari orang lain. Apalagi ada bonus dari allah bagi orang-orang yang berilmu (salah satunya derajatnya dinaikkan). Saya juga masih dalam proses "upgrading" supaya bisa jadi lebih baik. Semoga kita semua tidak kehilangan semangat untuk belajar, agar kita bisa terus menjadi orang yang lebih baik. amiin